Harap Tunggu ...

Saham BBCA, BBRI, BMRI dan BBNI Longsor Berjamaah Usai BI Rate Naik

April 25, 2024 | IARFC Indonesia

Berdasarkan data RTI Business pukul 09.35 WIB, harga saham BMRI dibuka di level Rp6.950 pada sesi perdagangan I hari ini, Kamis (25/4/2024) turun 1,42%.

Serupa, BBRI mengalami pelemahan harga saham 1,91% ke level Rp5.125

Selanjutnya, harga saham BBCA turun 2,01% ke level Rp9.750, disusul dengan adanya penurunan harga saham BBNI sebesar 1,42% ke level Rp5.225

Jebloknya harga saham bank-bank jumbo juga terjadi di tengah tren melorotnya rupiah.

Pelemahan rupiah terjadi meski Bank Indonesia telah menaikkan suku bunga menjadi 6,25% pada Rapat Dewan Gubernur (RDG), Rabu (24/4/2024).

Baca Juga

Berdasarkan data

Sementara itu, indeks dolar tercatat turun 0,07% ke level 105,625. 

CEO Jooara Rencana Keuangan Gembong Suwito menilai libur lebaran hingga adanya peningkatan tensi geopolitik serta ketidakpastian global ini mendorong penguatan dolar AS terus berlanjut.

“Lalu, rupiah tembus Rp16.200-16.300 membuat masif outflow investor asing. Efeknya jelas

Dia menuturkan, sejak satu bulan terakhir terjadi

“Udah satu bulan ini mereka terus jual [saham] bigbank sebagai aksi

Justru, kata Gembong, kenaikan BI rate ke 6,25% merupakan tujuan untuk bisa menekan

“Kalau BI enggak naikin [suku bunga] akan membuat rupiah makin ambles. Ini dilakukan supaya menahan

Sementara itu, Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus pun menyoroti merosotnya kinerja harga saham perbankan dipengaruhi sejumlah sentimen. 

Selanjutnya, naiknya inflasi di Amerika diikuti melesetnya prediksi penurunan tingkat suku bunga The Fed dari yang semula Juni menjadi September atau bahkan Desember 2024 menjadi sejumlah faktor lesunya kinerja saham bank. 

Meski begitu, Nico menilai prospek saham perbankan masih baik untuk jangka panjang, namun untuk jangka pendek akan mengalami koreksi seiring dengan sentimen negatif yang ada di pasar.   

“Akan tetapi, potensi valuasi di masa yang akan datang masih sangat baik,” sebutnya.

Sebagaimana diketahui, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengungkap alasan Dewan Gubernur BI menaikkan suku bunga acuan atau BI Rate di level 6,25% pada April 2024. 

Perry mengatakan keputusan menaikkan suku bunga untuk memperkuat stabilitas rupiah dari kemungkinan membuturuknya risiko global serta langkah

"Kebijakan makroprudensial dan sistem pembayaran tetap

Cek Berita dan Artikel yang lain di

Sumber : Bisnis.com

Hubungi Kami