Leasing Boy Thohir (BFIN) Catat Pertumbuhan Laba Bersih 12,2% YoY per Kuartal I 2025

April 28, 2025 | IARFC Indonesia

Sutadi, Presiden Direktur BFI Finance menjelaskan peningkatan ini terkontribusi oleh kenaikan piutang dikelola atau

Untuk

"Sejauh ini secara garis besar, tantangan industri multifinace adalah pertumbuhan yang melambat yang disebabkan daya beli masyarakat yang tertahan dan cenderung turun, ketidakstabilan harga komoditas dan peningkatan resiko kredit menjadi isu yang perlu diantisipasi lebih lanjut," kata Sutadi kepada

Sutadi melanjutkan, selama 3 bulan pertama 2025 ini perusahaan mencatat nilai pembiayaan baru sebesar Rp5,9 triliun atau tumbuh 23,6% YoY. Peningkatan penyaluran pembiayaan baru ini tertinggi berasal dari segmenpembiayaan berjaminan BPKB roda empat sebesar 31,3% YoY.

Adapun porsi piutang dikelola masih didominasi oleh pembiayaan berjaminan BPKB roda empat dan roda dua sebesar 60,%, pembiayaan untuk pengadaan kendaraan roda empat bekas dan baru sebesar 16,3%, pembiayaan alat berat dan mesin sebesar 14,8%, pembiayaan berjaminan sertifikat properti 4,9% dan pembiayaan syariah serta lainnya sebesar 4,0%.

Baca Juga

Dari segi tujuan pembiayaan atau

Terlepas dari pertumbuhan tersebut, dia mengatakan perusahaan tetap waspada dalam mengelola kualitas portofolionya dengan melakukan peningkatan kendali terhadap underwriting kredit dan juga membangun kapabilitas

"Strategi BFI Finance menghadapi tantangan di tahun ini di antaranya adalah seperti diversifikasi produk dan jalur akuisisi. Selain itu, perusahaan juga tetap waspada dalam mengelola kualitas portofolio dengan melakukan peningkatan kendali terhadap kualitas kredit dan juga membangun kapabilitas penagihan yang kuat," ujarnya.

Sampai akhir Maret 2025, rasio pembiayaan bermasalah atau

"Persentase NPF ini masih lebih baik dibandingkan rerata NPF neto industri yang berada di posisi 0,92% dan NPF bruto sebesar 2,87% per Februari 2025," tegasnya.

Sementara itu, per Maret 2025 Return on Asset (ROA) tercatat sebesar 8,0% atau naik 50 bps. Sementara Return on Equity (RoE) sebesar 15,5% atau lebih tinggi 60 bps dibandingkan per Maret 2024. Sedangkan gearing ratio terpantau sebesar 1,2 kali.

Sutadi menambahkan, per kuartal I 2025 BFI Finance telah melakukan pelunasan Obligasi yang jatuh tempo, yakni Obligasi Berkelanjutan V Tahap III Tahun 2023 Seri B senilai Rp227 miliar.

"Berdasarkan hasil pemeringkatan dari Fitch Ratings Indonesia per Februari 2025, BFI Finance pertahankan Peringkat AA-(idn) prospek Outlook Stabil," pungkasnya.

Sumber : Bisnis.com

Hubungi Kami

Pesan alert di sini