Harap Tunggu ...
Dari laba konsolidasi BNI 2023 ini, sebanyak Rp20,9 triliun menjadi laba yang masuk ke entitas induk. Besaran ini sekaligus menjadi dasar untuk pembagian dividen perusahaan.
Mengutip laporan keuangan perusahaan, Minggu (28/1/2024), pertumbuhan laba ini terdorong dari pendapatan bunga bersih secara konsolidasi yang mencapai Rp41,28 triliun sepanjang 2023, angka ini turun tipis 0,11% dibanding capaian periode yang sama tahun lalu yaitu Rp41,32 triliun.
Laba perusahaan juga terdorong dari raihan
Dari segi fungsi intermediasi, BNI telah menyalurkan kredit secara konsolidasi mencapai Rp695,08 triliun, naik 7,57% dibanding periode yang sama tahun lalu Rp646,19 triliun pada 2022. Alhasil, peningkatan kredit membuat aset BNI ikut terkerek menjadi Rp1.086,66 triliun atau tumbuh 5,52% dibanding sepanjang 2022 yakni Rp1.029.84 triliun.
"Secara total kami memperkirakan kredit [pada 2024 dapat tumbuh] di kisaran 9-11% yang sejalan dengan proyeksi pertumbuhan kredit di industri,” ucap Direktur Keuangan BNI Novita Widya Anggraini dalam paparan kinerja akhir pekan lalu (26/1/2024).
Baca Juga
Seiring dengan penyaluran kredit, rasio kredit bermasalah
Dengan capaian ini, bagaimanakah historis pembagian dividen BNI? Dalam catatan Bisnis, BNI memberikan dividen rutin 25% dalam 5 tahun terakhir.
Terjadi anomali pada tahun lalu, saat rekor baru laba tercapai perusahaan memberikan dividen sebesar 40%. Besaran dividen 2022 yang dibagikan pada 2023 ini berbanding dengan rasio tahun sebelumnya sebesar 24%. Artinya, dengan rentang ini, dividen BNI berkisar Rp5 triliun sampai dengan Rp8,3 triliun.
Meski demikian, besaran dividen sangat tergantung akan keputusan strategi pemegang saham yakni pemerintah. Pada bank BUMN misalnya, dua
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Sumber : Bisnis.com