Kala BTN, BCA & CIMB Niaga Gencar Salurkan Kredit Korporasi
Bisnis.com, JAKARTA - Sejumlah bank seperti PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN), PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA), hingga PT CIMB Niaga Tbk. (BNGA) gencar menyalurkan kredit kepada nasabah korporasi.
Corporate Secretary Bank BTN Ramon Armando mengatakan pada semester I, kredit korporasi yang tidak termasuk kredit konstruksi mengalami pertumbuhan sebesar 39,04 persen menjadi Rp21,9 triliun (year-on-year/yoy).
“Sektor yang menjadi pendorong utama pertumbuhan kredit korporasi adalah sektor real estate, keuangan, energi dan sektor administrasi pemerintahan dan pinjaman dalam negeri [PDN],” ujarnya pada Bisnis, Minggu (23/7/2023).
Permintaan kredit korporasi di sejumlah perbakan memang mengalami peningkatan pada Juni 2023. Hal tersebut tercermin dari Survei Penawaran dan Permintaan Pembiayaan Perbankan yang dirilis oleh BI, kenaikan pembiayaan korporasi ini tercermin dari saldo bersih tertimbang (SBT) sebesar 17,8 persen pada Juni 2023, lebih tinggi dari SBT 12,5 persen pada Mei 2023.
Pada Juni 2023, SBT di sektor konstruksi mencapai 4,3 persen, naik dibandingkan dengan bulan sebelumnya 1,8 persen. Sementara, SBT sektor pertambangan mencapai 1,2 persen, naik dibandingkan bulan sebelumnya 0 persen.
PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) pun membukukan kredit korporasi sebesar Rp320,5 triliun hingga Maret 2023 atau naik 11,7 persen yoy. Sektor kredit korporasi masih menjadi kontributor utama bagi total kredit BCA.
Kontributor terbesar bagi pertumbuhan kredit korporasi bank tersebut berasal dari sektor jasa keuangan, infrastruktur sarana angkutan, dan properti dan konstruksi.
Executive Vice President (EVP) Corporate Communication & Social Responsibility PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) Hera F. Haryn mengatakan perseroan optimistis dapat mempertahankan pertumbuhan kredit berkualitas secara berkelanjutan berkat likuiditas yang mencukupi.
Dia menambahkan kinerja penyaluran kredit solid pada 2022 membuat BCA dan entitas anak membukukan kenaikan total kredit sebesar 12,0 persen yoy menjadi Rp713,8 triliun per Maret 2023.
“Kami berharap total kredit BCA tumbuh di kisaran 10 persen hingga 12 persen yoy pada 2023,” jelasnya, dikutip Rabu (19/7/2023).
Presiden Direktur PT Bank CIMB Niaga Tbk. (BNGA) Lani Darmawan juga mengaku pihaknya tengah berupaya meningkatkan porsi pembiayaan korporasinya.
“Permintaan kredit korporasi masih kondusif. Saat ini, yoy tumbuh double digit,” sebutnya dalam keterangan tertulis.
Bahkan bank dengan KBMI satu, yakni PT Bank Oke Indonesia Tbk. (DNAR) misalnya mencatatkan peningkatan outstanding penyaluran kredit sebesar 6,5 persen sejak 31 Desember 2022 hingga 14 Juli 2023.
Jumlah kredit yang telah diberikan naik dari Rp8,06 triliun menjadi Rp8,58 triliun. Direktur Kepatuhan OK Bank Efdinal Alamsyah mengatakan semua peningkatan terjadi di segmen corporate loan.
“Peningkatan 50 persen dari corporate loan dan 50 persen dari consumer loan/retail loan,” sebutnya.
Senior Faculty Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Moch Amin Nurdin pun menyetujui soal sektor konstruksi hingga petuambangan menjadi salah satu pendorong kenaikan kebutuhan pembiayaan korporasi tersebut.
“Kalau dulu melambat karena pandemi, apalagi di tahun ini ya. Akan tetapi, saat ini kita melihat pertumbuhan sektor riil sangat masif, apalagi di tahun sekarang ya,” jelasnya saat dihubungi Bisnis.
Menurut Amin, bank seringkali tertarik untuk memberikan kredit korporasi karena nilai pinjaman yang besar, yang dapat menghasilkan margin atau keuntungan yang signifikan.
Pasalnya, perusahaan besar sering membutuhkan dana tambahan untuk membiayai proyek ekspansi, sehingga jumlah yang diminta kerap sampai miliaran, atau bahkan triliunan.
“Sampai akhirnya, bank bakal mendapatkan imbal hasil berupa pendapatan bunga yang besar dari kredit korporasi ini,” tutup Amin.
Sumber : Bisnis.com