Goks! Anak Politikus Main Saham, Raup Cuan Rp 1,4 T

May 28, 2021 | Zenal Muttaqin

Jakarta - Anak Senator asal Partai Demokrat di Amerika Serikat (AS), sekaligus pengelola investasi global bernama Adam Wyden terbilang sukses dalam bermain saham. Ia mampu meraup cuan hingga US$ 100 juta sekitar Rp 1,43 triliun (Rp 14.300/US$) dengan bermain saham.

Kok bisa? Dikutip dari Forbes, Kamis (27/5/2021) Wyden sengaja menginvestasikan uang Bar Mitzvah dan tabungan pribadinya sebesar US$ 350 juta ke instrumen dana lindung (hedge fund) kelolaannya sendiri yaitu ADW Capital Partners. Kini dana kelolaannya tersebut meraup cuan sebesar US$ 100 juta.

Keuntungan yang sama dirasakan juga oleh para investor lainnya yang bergabung di perusahaan pengelola investasi global milik Wyden tersebut. Dalam 10 terakhir, investor hedge fund Adam Wyden menjadi lebih kaya 11 kali dibanding sebelumnya.

Strategi yang dipakai Wyden dalam mendulang keberhasilan di dunia saham itu adalah berani membeli saham perusahaan bernilai tinggi yang penuh dengan aset, namun kurang dihargai.

Dia berburu emiten-emiten yang jauh dari daftar S&P 500. Ia lebih memilih saham kecil yang sebagian besar diabaikan oleh analis dan dana lindung nilai besar.

Sejak dimulainya pada Januari 2011, ADW Wyden telah memberikan keuntungan hampir 28% per tahun kepada para investornya atau kira-kira mampu menggandakan dana investor hingga 2 kali lipat yang dicapai saham-saham S&P 500.

Strategi lainnya, Adam Wyden mengalihkan operasinya dari New York ke pantai Florida yang lebih ramah pajak. Aksi itu baru dilaksanakannya sejak Juli lalu.

Dia bukan satu-satunya money man yang melakukan hal tersebut. Hampir 2,7 juta orang, termasuk segelintir investor miliarder AS, telah pindah ke Sunshine State selama dekade terakhir.

Wyden tidak ragu-ragu ketika membuat taruhan besar. Ia sempat menempatkan dana miliknya bahkan sampai menjadi pemegang saham tunggal terbesar di perusahaan induk klub malam, RCI Hospitality Houston. Wyden bisa meraup 10% keuntungan sejak akhir April 2020 lalu, bahkan saat virus COVID-19 membuat banyak investor skeptis dengan perusahaan-perusahaan semacam itu.

Namun, Wyden memperhitungkan bahwa saat pandemi mereda akan ada banyak permintaan untuk klub malam semacam milik RCI itu terutama klub-klub di Florida dan Texas. Saham RCI pun meningkat 5 kali lipat sejak Wyden berinvestasi.

Wyden juga berinvestasi di Par Technology, yang menjual perangkat lunak mesin kasir ke restoran, perusahaan pengelola limbah GFL Environmental and construction conglomerate API Group. Semua emiten itu memberi cuan hingga 119% kepada Wyden pada tahun 2020 dan tambahan cuan 36% dari Januari hingga April 2021.

Sebelum itu, Wyden pernah membeli saham Fiat Chrysler dengan porsi yang cukup besar pada tahun 2014 setelah mengetahui investor mendapatkan kepemilikan anak perusahaan Ferrari-nya hampir tanpa biaya. Pembuat supercar itu dipisahkan pada tahun 2016 dan sekarang diperdagangkan dengan nilai pasar US$ 50 miliar, berkali-kali lipat dari seluruh kapitalisasi pasar Fiat ketika Wyden pertama kali berinvestasi.

Dia menyebut saham semacam itu sebagai saham 'boneka Rusia' karena di dalamnya, mereka menyimpan aset-aset tersembunyi yang berharga.

"Ini adalah masa keemasan investasi aktif. Perusahaan bernilai US$ 1 miliar hingga US$ 10 miliar kurang mendapat perhatian dan kurang dihargai," ujar Wyden dikutip dari Forbes.

Dibesarkan di Washington, D.C., Wyden mulai tertarik dengan dunia investasi berkat neneknya Nancy, yang menjalankan klub investasi dengan anggota sinagoga lokal di Portland, Oregon, tempat dia menghabiskan musim panas. Saat remaja, untuk menghasilkan uang tambahan untuk investasi, Wyden memulai bisnis detail mobil.

Dia juga membeli suku cadang untuk mobil remote-control Tamiya dan menjualnya sebagai barang jadi di eBay dengan harga empat kali lipat. Pada tahun 2002, Wyden diterima di Penns Wharton School, dan sebagai junior dia magang di hedge fund D.E. Shaw.

Tetapi alih-alih kembali untuk pekerjaan penuh waktu, setelah lulus dia menjadi seorang analis di sebuah bank pedagang kecil, dari jabatan itu dia diperkenalkan pada investasi nilai. Dia sangat terkesan dengan metode Joel Greenblatt, investor nilai legendaris dan penulis terlaris yang mempelajari spin-off dan aset tersembunyi.

Pada tahun 2008, ketika pasar saham jatuh, Wyden mendaftar di almamater Warren Buffett, Columbia Business School, dan mulai menginvestasikan tabungannya secara agresif, mencari saham murah "blood in the street".


Fokusnya adalah pada perusahaan microcap yang kaya uang dan tidak dihargai seperti perusahaan pialang tingkat bawah Rodman and Renshaw, yang diperdagangkan antara 10 dan 30 sen tetapi mendapat untung dengan analisanya.


Sahamnya naik dari 10 sen menjadi lebih dari US$ 6 dalam 90 hari, dan Wyden langsung menjualnya. Hal serupa terus dikembangkannya dan dipertajamnya hingga menjadi seberuntung sekarang.

Sumber:Detikfinance

Hubungi Kami

Pesan alert di sini