Harap Tunggu ...
Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Destry Damayanti mengatakan bahwa upaya Bank Sentral RI itu untuk melengkapi dalam memastikan nilai tukar terjaga melalui sejumlah skema lainnya, seperti pasar spot (tunai) atau pembelian secara tunai maupun
“Untungya BI ada beberapa instrumen keuangan selain
Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa pelemahan nilai tukar rupiah juga terjadi karena faktor global dan bukan dipengaruhi oleh faktor domestik. Menurutnya, kondisi fundamental ekonomi Indonesia saat ini masih terjaga.
Meski begitu, Destry menekankan bahwa meskipun faktor domestik tidak memiliki masalah, tetapi Bank Indonesia memastikan bahwa pihaknya akan bersama mengawal di pasar untuk menjaga stabilitas rupiah.
“Domestik kita gak ada masalah
Baca Juga
Seperti diketahui, Bank Indonesia (BI) melakukan pembelian surat berharga negara (SBN) sebesar Rp 1.104,85 triliun untuk periode 2020-2022 melalui skema berbagi beban atau
Gubernur BI Perry Warjiyo mengungkapkan mekanisme
Pada 2020, BI melakukan pembelian SBN di pasar perdana sebesar Rp473,42 triliun, terdiri dari pembelian SBN berdasarkan SKB I sebesar Rp75,86 triliun dan SKB I Rp397,56 triliun.
Pada tahun berikutnya, BI mencatat pembelian SBN di pasar perdana mencapai Rp358,32 triliun, dengan rincian pembelian berdasarkan SKB I mencapai Rp143,32 triliun, dengan SKB II sebesar Rp215 triliun.
Sementara itu, sepanjang 2022, total pembelian SBN oleh BI sebesar Rp273,11 triliun, terdiri dari realisasi SKB I sebesar Rp49,11 triliun dan SKB II sebesar 224 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Sumber : Bisnis.com