Belajar dari Kampoeng Kurma, Jangan Termakan Investasi Berbalut Agama

Jakarta - Kegiatan usaha investasi PT Kampoeng Kurma resmi dinyatakan pailit. Dari situ kita bisa mengambil pelajaran jangan langsung percaya meskipun investasi yang ditawarkan memakai embel-embel agama.
Pakar Marketing, Yuswohady mengatakan sebenarnya investasi berkonsep syariah seperti Kampoeng Kurma itu bagus dan tidak berniat untuk menipu investor. Namun dikarenakan pengelolaannya yang salah, investor dibuat rugi.
"Sebenarnya secara konsep syariahnya bagus, di atas kertasnya bagus, setelah dieksekusi apa yang diusulkan kepada investor itu nggak kejadian. Bisa karena salah manajemen atau salah urus," katanya kepada detikcom, Kamis (27/5/2021).
Supaya tidak terjerat investasi berbau agama yang bodong seperti Kampoeng Kurma, berikut tiga tipsnya:
1. Cari Tahu Profil Lembaganya
Hal yang paling pertama sebelum memilih investasi adalah cari tahu dulu profil dan sejarah lembaga investasinya. Pasalnya, sebagus apapun konsepnya jika pengelola tidak memiliki keahlian mengeksekusinya maka yang ada investasi akan berakhir rugi.
"Kalau tidak ada (keahlian), tidak ada track record-nya dan dia baru, menurut saya seindah apapun konsep syiar atau kesyariahan yang ditawarkan dan lembaganya tidak reputable maka lebih baik dihindari," kata Yuswohady.
2. Cari Tahu Skema Investasinya
Mencari tahu skemanya dalam memilih investasi juga penting. Jangan sampai investasi yang kamu pilih ternyata menggunakan skema ponzi.
"Itu biasanya mereka jago bikin proposal makanya kadang-kadang kalau kita cuma lihat analisis bisnis plan-nya itu juga rawan. Makanya kita harus lihat reputasi atau track record dari lembaga investasi ini," imbuhnya.
3. Cari Tahu Prospek Investasinya
Terakhir adalah mencari tahu prospek investasinya ke mana. Jangan asal pilih meski dengan embel-embel agama seperti Kampoeng Kurma.
"Jadi misalnya duit kita masuk ke mereka itu diinvestasikan ke mana? Harus tahu prospek usaha yang dikembangkan itu seperti apa?" tandasnya.
Sumber:Detikfinance