Bank Digital 'Perang' Bunga, Raya (AGRO) ungkap Strategi Pacu Pencairan Kredit

Direktur Bisnis Bank Raya Kicky Andrie Davetra mengatakan perseroan sejauh ini belum memiliki rencana untuk mengubah tingkat suku bunga, tetapi tidak menutup peluang untuk melakukannya di kemudian hari.
“Karena sekarang likuiditas cukup ketat, ya. Kita ingin bermain yang agak panjang dengan
Dia mengungkapkan bahwa Bank Raya hendak menjajal strategi baru di tengah persaingan bank digital yang menawarkan suku bunga tinggi, bahkan hingga melampaui 7%.
Kicky menyebut bahwa kondisi
“Karena
Baca Juga
Dia menyebut bahwa strategi pinjaman ber-tenor pendek ini menjadi kunci rasio LDR dapat terjaga, beriringan dengan pendapatan bunga yang meningkat dari penyaluran kredit yang lebih tinggi.
Itu sebabnya, dia memperkirakan penyesuaian suku bunga di Bank Raya belum akan terjadi dalam waktu dekat.
“Dengan kondisi sekarang, kita bermain di digital lending, mungkin penyesuaian juga tidak akan secepat kenaikan suku bunga simpanannya. Kenapa? Karena tadi, kita bermain di tenor-tenor pendek, yang harian. Kita sebenarnya bermain di frekuensi,” tutur Kicky.
Adapun Bank Raya membukukan laba bersih sebesar Rp50,89 miliar pada 2024. Realisasi ini tumbuh 108,9% secara tahunan (year-on-year / YoY) dari Rp24,35 miliar pada 2023.
Anak usaha PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) ini juga mencatatkan peningkatan pendapatan bunga bersih sebesar 17,25% YoY hingga mencapai Rp571,97 miliar pada tahun lalu.
Dari sisi intermediasi, penyaluran kredit Bank Raya tercatat tumbuh 3,37% menjadi Rp7,13 triliun. NPL gross tercatat sebesar 3,22% dan NPL net 1,20%.
Sumber : Bisnis.com