Harap Tunggu ...
Berdasarkan
Kemudian, harga saham
Di sisi lain, harga saham BBRI menguat 1,98% pada perdagangan Jumat (25/8/2024). Dalam sepekan, harga sahamnya pun naik 6,63%. Akan tetapi, secara ytd harga saham BBRI turun 10,04%.
Sementara itu, harga saham
CEO Jooara Rencana Keuangan, Gembong Suwito, mengatakan secara global, Ketua The Fed Jerome Powell menyampaikan sinyal kuat pemangkasan suku bunga akan segera dimulai pada September 2024.
Baca Juga
Menurutnya, data inflasi AS yang menurun secara signifikan yaitu 2,9% pada Juli 2024, serta adanya tren kenaikan tingkat pengangguran serta melemahnya data pertumbuhan lapangan kerja alias Nonfarm payrolls (NFP) AS selama 3 bulan memberikan tekanan pada The Fed untuk segera menurunkan suku bunga acuan.
Lebih lanjut, Gembong menyebut konsensus pasar memperkirakan penurunan
“Hal ini akan menjadi katalis positif pasar saham baik global dan domestik di Indonesia,” ujarnya kepada
Kemudian, kata Gembong, kurs rupiah yang saat ini sudah berada di kisaran Rp15.400-15.500 dari sebelumnya hampir mendekati Rp16.500, menjadi pendorong investor asing masuk di Indonesia kembali.
“Secara sentimen dan outlook dominan positif ke market Indonesia,” ucapnya.
Lebih lanjut, dia menyampaikan soal kinerja perbankan terutama big bank secara laporan keuangan secara bottom line yaitu
“BCA mengalami kenaikan laba/EPS tertinggi dian tara big bank lainnya, dan secara revenue juga mengalami trend kenaikan,” ujarnya.
Sementara itu, Senior Investment Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta, menyoroti selama
“Jika expansionary monetary policies dilakukan, ya tentu akan memberikan implikasi positif pada potensi meningkatnyai DPK, karena ini dipengaruhi oleh peningkatan potensi likuiditas,” kata Nafan.
Dengan demikian, kata Nafan menjadikan perbankan mampu menjalankan ekspansi kredit, karena otomatis peningkatan kredit akan meningkat kalau suku bunga acuan mengalami penurunan
Di sisi lain, Analis Maybank Sekuritas Indonesia Jeffrosenberg Chenlim dan Faiq Asad mengatakan pertumbuhan kredit industri meningkat menjadi 12,4% YoY pada semester I/2024. Namun, dengan rasio pinjaman terhadap simpanan atau
“Akibatnya, kami mempertahankan perkiraan pertumbuhan kredit 2024 pada 10%, dengan perkiraan moderasi pada semester II/2024,” tulisnya dalam riset yang dipublikasikan (7/8/2024).
Meski demikian, pihaknya merekomendasikan dan memandang positif saham BMRI, BBCA, BRIS, BBNI, dan BBRI.
Pada riset yang sama, dilaporkan bahwa pada kuartal II/2024 terlihat adanya aliran keluar besar (
Tercatat, investor asing sebagian besar membeli BBCA, BMRI, dan BRIS, sedangkan
Menurut kedua analis, jika AS mulai memangkas suku bunga, nilai tukar rupiah kemungkinan akan menguat dan membuat bank-bank Indonesia lebih menarik bagi investor asing.
“Oleh karena itu, kami yakin bank-bank besar Indonesia dengan prospek pertumbuhan yang kuat akan memperoleh manfaat paling besar dari potensi aliran masuk dana asing [foreign inflow],” demikian isi riset tersebut.
Sumber : Bisnis.com