Harap Tunggu ...

Peristiwa Jatuhnya Lion Air JT610, Pengamat Asuransi Ungkap dampak Boeing Mengaku Bersalah

July 09, 2024 | IARFC Indonesia

David menyampaikan permintaan maaf dalam sidang dengar pendapat dengan sub komite permanen investigasi kongres Amerika Serikat (AS) sesaat sebelum memulai pernyataan. 

“Saya ingin meminta maaf atas nama semua rekan Boeing. Kami yang tersebar di seluruh dunia baik masa lalu maupun masa kini atas kerugian yang Anda alami itu sungguh menyedihkan. Dan saya meminta maaf atas hal yang telah kami sebabkan,” katanya.

Dia juga menyebut Boeing akan berkomitmen penuh untuk bekerja dan fokus pada keselamatan ke depan. 

Baca Juga

"Sampai saat ini, mereka selalu berhasil lepas dari tanggung jawab mereka. Saya berharap orang-orang dari Boeing dipenjara atas apa yang mereka lakukan, tetapi sisi realistis saya tahu pasti tidak seorang pun akan dipenjara," jelas Bias Ramadhan, dikutip dari

Jurnalis Indonesia Anton Sahadi yang kehilangan dua sepupunya berusia 24 tahun, yakni Riyan Aryandi dan Ravi Andrian, menuturkan bahwa tuntutan pidana apapun adalah baik dan masuk akal. 

Namun, tidak semua keluarga korban juga menyambut berita dengan baik mengenai tuntutan hukum lebih lanjut. 

Neuis Marfuah, ibu dari mendiang Vivian Hasna Afifa (23), menyampaikan perasaan sedih dan merasa tidak ada kedamaian bagi para korban yang meninggal.  Menurutnya, keadilan seharusnya ditegakkan sejak awal ketika tanda-tanda kelalaian pertama ditemukan, dan bahwa Boeing seharusnya tidak mengabaikan masalah keselamatan.

Adapun, penerbangan Lion Air 610 jatuh ke laut pada 29 Oktober 2018 dalam perjalanan dari Jakarta menuju Pangkal Pinang. Kecelakaan ini awalnya dinilai karena kesalahan pilot. Namun 5 bulan setelahnya, penerbangan Ethiopian Airlines 302 yang menggunakan Boeing jenis sama jatuh enam menit setelah lepas landas dari bandara di Addis Ababa dalam perjalanan menuju Kenya. Kecelakaan itu menewaskan seluruh 157 orang.

Penyelidikan lanjutan menemukan dalam kedua kecelakaan tersebut, sistem augmentasi karakteristik manuver penerbangan (MCAS) Boeing ditemukan mengalami kerusakan. Sensor secara keliru mengindikasikan hidung pesawat terlalu tinggi, menyebabkan MCAS aktif dan memaksa pesawat jatuh ke tanah dalam upaya menghindari stall (posisi ketika pesawat kehilangan daya angkat).

Sumber : Bisnis.com

IARFC Indonesia

021-503-002-05
contact@iarfcindonesia.com
Hubungi Kami