Outstanding SRBI Terus Turun, Investor Lebih Pilih SBN?

Per 17 Februari 2025, posisi
Kepala Departemen Pengelolaan Moneter dan Aset Sekuritas BI Edi Susianto menyampaikan penurunan posisi SRBI yang dipegang oleh perbankan menggambarkan kebutuhan
“Di mana di awal tahun ada siklus arus balik uang kartal ke BI pascakebutuhan uang kartal oleh masyarakat yang meningkat di periode libur Natal dan akhir tahun,” ujarnya kepada
Edi menyampaikan pada dasarnya SRBI bagi bank-bank adalah sebagai salah satu instrumen untuk pengelolaan likuiditas, sementara bagi
Lebih lanjut, untuk investor asing, Edi melihat preferensi investor ingin menempatkan di instrumen dalam dolar AS karena kondisi ketidakpastian global yang masih tinggi.
Baca Juga
Pasalnya Kebijakan fiskal AS yang lebih ekspansif mendorong
Di sisi lain, sebagian investor asing juga memilih instrumen surat utang yang pemerintah Indonesia terbitkan, yakni Surat Berharga Negara (
“Ada juga asing yang lebih ingin menempatkan dananya di instrumen investasi dalam rupiah yang jangka lebih panjang seperti SBN. Jadi hal ini suatu penyesuaian yang normal,” lanjutnya.
Hal tersebut juga tercermin dalam
Mengacu catatan Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan,
Sementara
Meski menurun, Edi menegaskan masih sangat memadai untuk mendorong pendalaman pasar sekunder SRBI.
Sebelumnya, Gubernur BI Perry Warjiyo menyampaikan seluruh instrumen moneter akan terus dioptimalkan, untuk memperkuat efektivitas kebijakan dalam menarik aliran masuk investasi portofolio asing dan mendukung stabilitas
Termasuk penguatan strategi operasi moneter
Posisi Outstanding SRBI:
Sumber : Bisnis.com