Harap Tunggu ...

Olah Strategi Bank (BTN, MEGA Cs) di Tengah Tekanan Laba, Imbas Suku Bunga Tinggi

August 14, 2024 | IARFC Indonesia

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae mengatakan kondisi tersebut terjadi karena kondisi

“Sementara, suku bunga kredit saat ini tergolong stabil di tengah suku bunga DPK yang meningkat,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (12/8/2024).

Meskipun demikian, kata Dian, sesuai dengan rencana bisnis bank (RBB) revisi dari bank margin bunga bersih (

Menurutnya, ini tecermin oleh capaian realisasi laba perbankan pada Juni 2024 yang lebih baik dibandingkan dengan proyeksi pada awal tahun. 

“Dengan optimisme bahwa penyaluran kredit perbankan di 2024 masih cukup tinggi dengan pencapaian

Adapun, dari sisi pemain Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Nixon L.P. Napitupulu mengatakan bahwa perseroan memutuskan untuk lebih realistis dalam menetapkan target pertumbuhan laba tahun ini. BTN pun menurunkan target pertumbuhan laba dari semula 10%-11% menjadi sekitar 1%.

Nixon mengatakan bahwa langkah ini diambil perseroan, karena kebijakan suku bunga global

“Saya mending turunkan [target laba], tetapi saya bisa

Meski begitu, Nixon mengatakan bahwa

Seiring dengan adanya sinyal pemangkasan suku bunga acuan, saat ini perseroan berstrategi dengan melakukan restrukturisasi pengelolaan pendanaan.

“Kemudian kita buat satu

Senada, Corporate Secretary PT Bank Mega Tbk. (MEGA) Christiana M. Damanik mengungkapkan bahwa persaingan tingkat suku bunga di pasar sampai saat ini masih menjadi tantangan.

Selain itu, terdapat kenaikan biaya operasional pada beberapa pos, sehingga kondisi tersebut berpengaruh terhadap kinerja Bank Mega per Juni 2024.

“Atas kondisi tersebut, Bank Mega telah menyampaikan Revisi Rencana Bisnis Bank [RBB] kepada OJK," ujarnya.

Sebagaimana diketahui, Bank Mega meraup laba bersih Rp1,22 triliun pada semester I/2024, turun 37,67% secara tahunan (

Ke depan, kata Christiana, Bank Mega akan terus berupaya untuk memperbaiki dan meningkatkan kinerjanya.

Kemudian, dari sisi pertumbuhan Dana Pihak Ketiga, Bank Mega akan lebih fokus pada pertumbuhan dana ritel, khususnya pada CASA agar dapat menekan biaya dana alias CoF, yang antara lain dilakukan dengan cara meningkatkan optimalisasi jaringan cabang dalam penghimpunan dana ritel dan melanjutkan program

Nantinya, dalam upaya peningkatan kredit, Bank Mega akan fokus pada pembiayaan sindikasi, pembiayaan Bilateral dan

“Adapun, dalam pembiayaan sindikasi, Bank Mega akan bekerja sama dengan bank-bank yang aktif dalam pembiayaan sindikasi,” kata Christiana.

Dari kalangan perbankan syariah, Ketua Bidang Regulasi Asosiasi Bank Syariah Indonesia (Asbisindo) Pandji P. Djajanegara menggambarkan bahwa adanya kemungkinan penempatan dana mengalami kenaikan biaya, alhasil membuat bank-bank syariah sedikit menahan laju pembiayaan.

“[Yang pada akhirnya] mengakibatkan rasio margin bunga bersih bank menurun,” katanya kepada

Pandji yang juga merupakan Direktur Syariah Banking CIMB Niaga pun mengatakan untuk unit usaha syariah yang dia pimpin tidak mengalami koreksi laba.

Dia menuturkan memang sejak awal tahun, CIMB Niaga Syariah memang tidak menyusun

Sumber : Bisnis.com

IARFC Indonesia

021-503-002-05
contact@iarfcindonesia.com
Hubungi Kami