Harap Tunggu ...

Mesin ATM Kian Kedaluwarsa, Transaksinya Tinggal Rp615,18 Triliun

June 21, 2024 | IARFC Indonesia

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan transaksi pembayaran menggunakan kartu ATM dan debet turun 5,41% secara tahunan

Penyusutan transaksi kartu ATM ini berbanding terbalik dengan transaksi digital perbankan. Tercatat, transaksi digital banking mencapai Rp5.570,49 triliun, naik 10,28% yoy.

Kemudian, transaksi uang elektronik naik 35,24% yoy menjadi Rp92,79 triliun. Transaksi QRIS tumbuh 213,31% yoy pada Mei 2024. Jumlah pengguna QRIS mencapai 49,7 juta dengan jumlah merchant 32,25 juta. 

"Transaksi ekonomi keuangan digital tetep kuat didukung sistem pembayaran yang aman, lancar dan andal," kata Perry dalam konferensi pers Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI pada Kamis (20/6/2024).

Selain menyusutnya transaksi via kartu ATM, jumlah ATM di perbankan juga kian berguguran. Berdasarkan data Surveillance Perbankan Indonesia yang dirilis Otoritas Jasa Keuangan (OJK), jumlah ATM, CDM, dan CRM di Indonesia pada akhir 2023 mencapai 91.412 unit. Jumlahnya menyusut 2.604 unit dalam setahun, atau dibandingkan akhir 2022 sebanyak 94.016 unit.

Baca Juga

Adapun, dalam lima tahun terakhir telah terjadi penyusutan 12.227 unit di mana per akhir 2019 jumlah ATM, CDM, dan CRM masih mencapai 103.639 unit. 

Ekonom Poltak Hotradero menyebut untuk ATM, keberadaannya memang kerap menjadi beban bagi perbankan hingga menyumbang peningkatan rasio biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO). Semakin tinggi rasio BOPO menunjukkan semakin tidak efisien bank dalam menjalankan usahanya.  

"Ya penurunan ATM ini sudah jadi kecenderungan global [karena biaya pemeliharaan, asuransi hingga sewanya mahal]. Misal China itu ATM turun 150.000 hingga 200.000 per tahun. Ke depan pembayaran digital makin disukai,” ujarnya kepada

Dia juga menuturkan bahwa dengan pembayaran yang beralih ke digital, membuat penggunaan uang kartal akan berkurang dan kondisi ini didukung oleh bank sentral dunia. “Karena

Poltak juga menuturkan kala transaksi menggunakan QRIS kian masif di kalangan masyarakat, hal itu akan berdampak pada penggunaan ATM yang makin tidak relevan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di

Sumber : Bisnis.com

IARFC Indonesia

021-503-002-05
contact@iarfcindonesia.com
Hubungi Kami