Jalankan Komitmen Berkelanjutan, BRI Bakal Laporkan Realisasi Obligasi Hijau di RUPS

March 22, 2025 | IARFC Indonesia

Pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) 2024 yang akan digelar pada Senin (24/3/2025),

Mengacu pada data

Angka tersebut menempatkan

Direktur Kepatuhan BRI, A. Solichin Lutfiyanto mengatakan bahwa pencapaian ini menjadi bukti kemampuan BRI bersaing di kancah internasional, sekaligus memperlihatkan komitmen dalam mendukung agenda pembangunan berkelanjutan. 

“Penerbitan obligasi hijau ini adalah wujud dari langkah BRI untuk terus menerapkan praktik

Baca Juga

Untuk menjamin transparansi dan akuntabilitas, BRI telah menyusun Kerangka Kerja Obligasi Berwawasan Lingkungan (

"Kami memastikan bahwa penggunaan dana dari

Pada Maret 2024, BRI menerbitkan Obligasi Berwawasan Lingkungan Berkelanjutan I Bank BRI Tahap III Tahun 2024 dengan nilai total Rp2,5 triliun.

Obligasi ini terbagi menjadi tiga seri dengan karakteristik yang berbeda, yakni Seri A senilai Rp1,23 triliun dengan bunga 6,15% per tahun dan jangka waktu 370 hari kalender sejak tanggal emisi; Seri B sebesar Rp879,43 miliar dengan tingkat bunga tetap sebesar 6,25% per tahun, berjangka waktu 2 tahun sejak tanggal emisi; dan Seri C senilai Rp382,9 miliar dengan tingkat bunga tetap sebesar 6,25% per tahun dan jangka waktu 3 tahun sejak tanggal emisi.

Penerbitan ini merupakan kelanjutan dari program obligasi hijau BRI yang dimulai sejak 2022. Total target dana yang akan dihimpun dari program Green Bond BRI ini mencapai Rp15 triliun, yang dilakukan secara bertahap selama periode 2022-2024.

Inisiatif

Dana yang dihimpun dari obligasi ini digunakan untuk membiayai proyek-proyek ramah lingkungan, seperti energi terbarukan, efisiensi energi, pencegahan dan pengendalian polusi, serta pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan.

"Melalui obligasi hijau, BRI tidak hanya berkontribusi pada pelestarian lingkungan, tetapi juga mendorong transisi menuju ekonomi rendah karbon di Indonesia," kata analis senior dari salah satu lembaga pemeringkat internasional.

Sebelumnya, Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Jeffrey Hendrik menekankan bahwa penerapan ESG bukan sekadar kewajiban, tetapi telah menjadi bagian integral dari strategi bisnis yang dapat meningkatkan value perusahaan di mata investor dan pemangku kepentingan. 

“Di pasar modal Indonesia saat ini, investasi berkelanjutan menunjukkan pertumbuhan yang signifikan, tercermin dari peningkatan nilai aset kelolaan dari produk investasi pasif yang bertema ESG,” ungkapnya.

Penerbitan obligasi hijau ini diharapkan memberikan dampak positif bagi pemegang saham BRI. Selain memperkuat citra BRI sebagai bank yang bertanggung jawab secara sosial dan lingkungan, inisiatif ini juga membantu meningkatkan nilai perusahaan dalam jangka panjang.

Dalam penelitian Ahmadin et al. berjudul

“Faktor-faktor ESG ini memainkan peran penting dalam keputusan investasi, dan investor semakin mempertimbangkannya saat membangun portofolio investasi mereka,” katanya.

Sebagai bank dengan aset terbesar di Indonesia, langkah BRI dalam menerbitkan obligasi hijau diharapkan dapat menginspirasi lembaga keuangan lainnya untuk mengadopsi praktik serupa, sehingga berkontribusi pada pencapaian target pembangunan berkelanjutan nasional.

Sumber : Bisnis.com

Hubungi Kami