Harap Tunggu ...

Beda Arah Kinerja Nobu-Bank MNC Kala OJK Singgung Konsolidasi Paksa

August 09, 2024 | IARFC Indonesia

Meski rencana merger antara kedua bank tersebut telah mencuat sejak awal 2023, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan bahwa prosesnya masih berlanjut. Sebelumnya, OJK memperkirakan merger ini akan rampung pada Agustus 2023. Namun, hingga pertengahan 2024, merger tersebut belum terealisasi.

Di tengah ketidakpastian terkait merger, kinerja Bank MNC (BABP) dan Bank Nobu (NOBU) memperlihatkan tren yang bertolak belakang. Laba Bank MNC dilaporkan mengalami penurunan signifikan, sementara Bank Nobu justru mencatatkan pertumbuhan laba yang semakin kuat.

Perbedaan kinerja ini menjadi sorotan di tengah proses merger yang masih belum menemui titik terang. Babak lanjutan dari perkembangan ini akan terus dipantau oleh para pelaku industri perbankan dan para pemegang saham kedua bank.

Misalnya, Bank MNC yang telah meraup laba bersih Rp25,35 miliar pada semester I/2024, turun 25,35% secara tahunan (year on year/yoy) dibandingkan sebelumnya Rp39,49 miliar pada semester I/2024. 

Baca Juga

Berdasarkan laporan keuangan, penurunan laba bank didorong oleh penyusutan pendapatan bunga bersih (

Margin bunga bersih

Kemudian, pendapatan berbasis komisi atau

Rasio profitabilitas BABP pun memburuk jika dilihat dari tingkat pengembalian aset

Tingkat pengembalian ekuitas

Dari sisi intermediasi, di tengah kondisi ekonomi makro yang stagnan, Bank MNC telah menyalurkan kredit Rp10,62 triliun pada semester I/2024 tumbuh tipis 0,81% yoy. Aset naik 7,97% yoy menjadi Rp18,2 triliun pada semester I/2024.

Bila dirinci, penyaluran kredit yang ada didominasi segmen

Seiring dengan penyaluran kredit, rasio kredit bermasalah (NPL)

Lebih lanjut, Bank MNC telah meraup dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp13,79 triliun pada enam bulan pertama 2024, naik 11,95% yoy. Namun, raupan dana murah atau

Presiden Direktur MNC Bank Rita Montagna mengatakan untuk mendongrak kinerja perseroan pihaknya bakal terus memanfaatkan ekosistem MNC Group. Pihaknya juga berupaya untuk mengurangi beban margin dengan meningkatkan komposisi dana murah. 

“MNC Bank saat ini tengah gencar mengoptimalkan penghimpunan DPK melalui loyalty program Tabungan Dahsyat, layanan Rekening Dana Nasabah. Di tambah lagi MNC Bank terus aktif menjalin kerja sama dengan pihak ketiga untuk menghadirkan produk inovatif,” ucapnya. 

Sebaliknya, Bank Nobu mencatat laba bersih Rp127,75 miliar pada semester I/2024, tumbuh 103,98% yoy atau secara tahunan dari periode sebelumnya Rp62,63 miliar. 

Berdasarkan laporan keuangan, kenaikan laba ini terdorong pendapatan bunga bersih

Moncernya laba ini juga disebabkan pendapatan berbasis komisi

Efisiennya bank menjalankan bisnis terlihat dari penurunan rasio biaya operasional dan pendapatan operasional (BOPO). Tercatat, BOPO NOBU berada di level 85,59% dari sebelumnya 89,85%. 

Sumber : Bisnis.com

IARFC Indonesia

021-503-002-05
contact@iarfcindonesia.com
Hubungi Kami