Harap Tunggu ...

Geliat Bank Syariah Berebut Dana Nasabah di Daerah

May 28, 2023 | IARFC Indonesia

Bisnis.com, JAKARTA - Sejumlah bank syariah seperti PT Bank BTPN Syariah Tbk. (BTPS) dan PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) atau BSI gencar memperluas pangsa pasar layanan perbankan ke kota kecil baik di Pulau Jawa maupun luar Pulau Jawa. 

BTPN Syariah misalnya saat ini mempunyai 4,25 juta nasabah aktif yang tersebar di 23 provinsi di Indonesia. Namun, lebih dari 70 persen dari nasabah BTPN Syariah ada di wilayah Pulau Jawa dan Pulau Sumatra.

Corporate & Marketing Communications BTPN Syariah Ainul Yaqin mengatakan meski paling banyak di Pulau Jawa dan Pulau Sumatera, BTPN Syariah tetap bergeliat untuk memperluas layanannya ke berbagai daerah di Indonesia. "Daerah selain Pulau Jawa dan Pulau Sumatera juga mempunyai potensi yang signifikan. Potensi untuk mendapatkan nasabah juga besar," katanya dalam media kitchen tour di Kendari pekan lalu.

Diantara wilayah yang disasar oleh BTPN Syariah adalah wilayah Indonesia Timur. Business Coach Area Sulawesi Tenggara Bank BTPN Syariah Sanowati Samosir mengatakan dalam menggaet nasabah di daerah seperti di Kendari, Sulawesi Tenggara BTPN melakukan sejumlah pendekatan.

"Masuk melalui kumpulan-kumpulan seperti posyandu, acara silaturahmi, hingga ke aparat desa," ujarnya.

Emiten bank berkode BTPS ini mempertimbangkan sejumlah wilayah untuk melakukan perluasan layanan. BTPS misalnya mempertimbangkan kepadatan penduduk hingga collacting data jenis-jenis usaha di daerah. 

Direktur Sales & Distribution BSI Anton Sukarna mengatakan BSI juga saat ini sedang gencar memperluas ekspansi ke daerah-daerah dengan pasar potensial. Untuk mengincar pembiayaan rumah atau griya, BSI membidik wilayah Makassar, Medan, Kalimantan, hingga Bali. 

Pembiayaan griya di BSI ini ditarget mencapai Rp51,15 triliun pada semester I/2023, tumbuh 6,42 persen secara tahunan (year on year/yoy).

Sebelumnya, Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengatakan perseroan juga memperdalam di pasar Aceh karena mempunyai potensi pengembangan industri syariah yang besar di wilayah tersebut. Apalagi, diberlakukannya Qanun No.11 tahun 2018 tentang Lembaga Keuangan Syariah di Aceh menegaskan komitmen daerah istimewa ini dalam penegakkan dan pengimplementasian ekonomi dan keuangan syariah secara universal-integral.

"Target pembiayaan di 2023 untuk Aceh pertumbuhannya 15 hingga 20 persen," kata Hery dalam acara Seminar Nasional Sharia Economic Investment outlook 2023: Akselerasi Pembangunan Ekonomi Aceh pada awal tahun ini (25/1/2023).

Sumber : Bisnis.com

Hubungi Kami